Friday, November 10, 2017

Prespektif Komunikasi




Perkembangan komunikasi berjalan beriringan dengan perkembangan teknologi. Berlo (1975) menyebut  zaman  sekarang  ini  adalah  zaman  revolusi  komunikasi  yang  sejati,  yang ditimbulkan, sebagian terbesar oleh adanya perkembangan kemajuan teknologis yang amat pesat di bidang media komunikasi. Salah satu fakta yang sangat mencolok tentang dasawarsa dewasa ini adalah ledakan informasi yang luar biasa. Ledakan informasi itu telah menuntut adanya penemuan beberapa sarana untuk mengatasi masalah informasi tersebut. Teknologi  telah  dikembangkan  pada  tingkat  massa  dengan  perkembangan  sistem  komputer  yang canggih  itu  (misalnya ERIC) untuk menyimpan dan  mencari  kembali  informasi secara sistematis. Dalam pengertian yang sebenarnya, ERIC hanyalah suatu mekaninsme untuk mengatasi masalah secara komputer itu. Teknologi juga menambah “kemudahan dibawanya” informasi sehingga setiap tahun berikutnya makin banyak orang menerima informasi secara lebih cepat. Hasil yang tidak dapat dielakkan dari revolusi komunikasi pada masa kini adalah bahwa pemahaman hakikat  komunikasi  manusia  menjadi  lebih  sulit  lagi,  namun  menjadi  lebih  menentukan  dalam masyarakat kontemporer.

Perspektif bisa diartikan Sudut pandang atau cara pandang kita terhadap sesuatu. Cara memandang yang kita gunakan dalam mengamati kenyataan akan menentukan pengetahuan yang kita peroleh. Suatu perspektif tidak berlaku secara semena – mena. Rumah adalah rumah, tidak mungkin atas nama perspektif ia dianggap jeruk. Jadi perspektif pada satu sisi menyerap benda itu sekaligus makna dari pengetahuan tentang benda itu dalam kerangka epistemologis. Perspektif selalu mendahului observasi kita. Kita bisa saja mengamati suatu peristiwa dengan pikiran kita yang terbuka dan netral, namun begitu kita harus mengobservasi suatu hal, kita akan melakukannya dengan cara tertentu.  

Nilai perspektif kita tidak terletak dalam nilai kebenarannya atau seberapa baik ia mencerminkan realitas yang ada. Semua perspektif yang dapat diperoleh adalah benar dan mencerminkan realitas, walaupun setiap perspektif pada tahap tertentu kurang lengkap serta didistorsi. Jadi yang menjadi inti adalah upaya mencari perspektif yang dapat memberikan kepada kita konseptualisasi realitas yang paling bermanfaat bagi pencapaian tujuan kita. Istilah paradigma dari Kuhn diinterpretasikan begitu berbeda-beda sehingga mencegah penggunaannya secara netral. Simpulnya, pengunaan perspektif cukup tepat bagi ilmu komunikasi, salah satu alasannya dapat ditemukan pada apa yang dipaparkan oleh Fisher.

Fisher mengungkapkan bahwa : “...Bilamana seseorang mengamati peristiwa komunikasi, orang tidah memandang apakah orang itu yakin pada teori komunikasi tertentu atau memegang teguh proposisi aksiomatis tertentu dalam benaknya. Yang terlihat olehnya adalah bahwa orang tadi membuat gerakan dan suara tertentu. Relevansi atau arti pentingnya dari gerakan dan suara itu merupakan produk dari konsep yang dipergunakan untuk memahami peristiwa komunikatif tersebut. Konsep itu menentukan apa yang relevan dalam peristiwa tadi ; dan dalam pengertian ini maka apa yang tidak dicakup oleh orang tadi, dicakup oleh konsep tadi dan dinyatakan sebagai hal yang tidak relevan”  (Fisher, 1990:89)

  1. Perspektif secara Psikologis

Kita kenal dengan istilah encoding, encoding dalam bahasa awam dapat diartikan sebuah proses akan menyampaikan sebuah pesan yang dirunutkan dan terjadi didalam diri sender. sebagai contoh apabila seseorang ingin meminjam uang, dan hendak meminta kepada temannya. "ingin meminjam uang" tersebutlah yang dapat dikatakan proses encoding untuk mengemukakan kehendak akan pesan yang disampaikan oleh sender.

  1. Perspektif secara Mekanistis 
Proses komunikasi pada perspektif Mekanistis ini sedikit komplek dan rumit karena ada unsur situasional  tergantung pada kondisi yang terjadi ketika komunikasi tersebut berlangsung, tergantung pada model apa yang diterapkan dalam proses komunikasi tersebut, proses komunikasi tersebut dapat dikatagorikan interpersonal apabila sender melakukan komunikasi diri sendiri, dan dapat dikatakan sebagai komunikasi kelompok apabila sender melakukan komunikasi dengan banyak receiver.

Kesulitan dalam melakukan proses komunikasi berdasar sudut pandang perspektif Mekanistis sangatlah kompleks, tergantuk kontekstual metode komunikasi apa yang digunakan

C.    Perspektif Interaksional
Perspektif ini menonjolkan keagungan dan nilai individu diatas nilai pengaruh yang lainnya. Tiap bentuk interaksi sosial manusia dimulai dan berakhir dengan mempertimbangkan diri manusia. inilah merupakan karakteristik utama dari perspektif ini.
Sumber dari perspektif interaksional komunikasi manusia adalah interaksiolisme simbolis dalam sosiologi pada kehidupan manusia. Perspektif ini memandang bahwa dalam perkembangan masyarakat ilmiah, komunikasi manusia terjadi karena adanya indikasi yang jelas dari interaksi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Mead  dan Blummer merupakan tokoh utama yang melandasi adanya model interaksional komunikasi ini.

Popularitas interaksional sebagian berasal dari reaksi humanistis terhadap mekanisme dan psikologisme. Akan tetapi, yang terpenting dalam perspektif ini adalah pemberian penekanan yang manusiawi pada diri seseorang sebagai unsur pokok perspektif interaksional. Interaksional memandang diri hanya sebagai internalisasi pengalaman individual, interaksionalis lebih menerangkan perkembangan diri seseorang melalui proses “penunjukandiri” dimana individu dapat melibatkan dirinya dalam introspeksi dari sudut pandang orang lain. Oleh karena itu,  hanya melalui interaksi sosial lah diri maupun hubungan dapat diwujudkan dan dikembangkan. Pada perspektif ini,  pengambilan peranti dan hanya merupakan unsur sentral dari suatu interaksi, akan tetap itu juga merupakan unsur yang sangat unik dan menarik untuk dipahami.

Perspektif interaksional menekankan tindakan yang bersifat simbolis dalam suatu perkembangan yang bersifat proses dari komunikasi manusia.  Penekanannya terdapat pada tindakan yang  memungkinkan dalam pengambilan peran untuk mengembangkan tindakan bersama atau mempersatukan tindakan beberapa individu untuk membentuk suatu kolektivitas. Tindakan bersama dari kolektivitas itu mencerminkan tidak hanya pengelompokan sosial  akan tetap itu juga adanya perasaan kebersamaan ataupun keadaan timbal balik dari individu-individu  yang bersangkutan, yang dapat digambarkan dalam model sebagai suatu “kesearahan” orientasi individu terhadap diri orang lain dan objek.

Karakterisitik dari perspektif interaksional antara lain :
1.      Hakikat Diri
Individu tidak menyaring pengalaman melalui konsep yang diperolehnya dan yang bersifat semi permanen. Individu bertindak atas pengalaman dan pengorganisasian tindakan pada masa silam, masa sekarang dan masa yang akan datang atas penafsirannya tersebut.
2.      Hakikat Lambang
Konsep interaksional tentang mind  itu adalah antithesis dari filter konseptual psikologi S-O-R-R yang diinternalisasikan. Hakikat anti tesis ini paling nyata dalam konsep tentang makna sebagaimana di definisikan dalam perspektif psikologi dan ineraksional.
3.      Hakikat Manusia
Manusia yang terlibat dalam interaksi diri dengan diri sebagai objek dan penafsir aktif, keduanya dalam waktu yang bersamaan, merupakan seorang mahkuk yang dinamis dengan karakterisitik utamanya adalah bertindak terhadap lingkungan dan diri sendiri pada waktu yang bersamaan.
4.      Hakikat Sosial
Perilaku manusia berbeda dengan yang lain, bersifat sosial terdiri dari tindakan. Karena itu, manusia secara inheren adalah organism aktif secara sosial yang proses penafsirannya, yakni kemmapuan simbolisnya.

D.    Perspektif Pragmatis
Satuan komunikasi yang paling mendasar adalah tindak perilaku atau tindak yang dijalankan secara verbal atau non verbal oleh seorang peserta dalam peristiwa komunikatif. Tindakan kemudian dikategorikan dalam fungsi yang dilaksanakan dalam komunikasi.
Menurut Fisher, dalam bukunya teori-teori Komunikasi, perspektif pragmatis merupakan  alternatif bagi perspektif mekanistis dan psikologis,dengan fokusnya pada urutan perilaku yang  sedang berlangsung dalam urutan filosofis dan metodologis teori sistem umum dan teori informasi (fisher, 320). Pada perspektif ini, penenkanannya lebih kepada urutan interaksi yang sedang berjalan, yang membatasi dan mendefinisikan sistem sosial merupakan pemindahan dari penekanan perspektif interaksional pada pengambilan peran yang diinternalkan.
Dalam studi komunikasi yang menggunakan perspektif pragmatis,  komunikasi manusia memiliki daftar kategori yang  menyatakan fungsi dari komunikasi manusia dan memungkinkan tindakan komunikatif untuk diulang kembali pada saat berlainan. Pragmatisme memahami komunikasi manusia dengan mengorganisasikan urutan yang sedang berlangsung kedalam kelompok-kelompok karakteristik sehingga suatu peristiwa akan saling berhubungan dengan peristiwa lainnya dalam suatu pola dan dapat ditafsirkan.
Penelitian pragmatis dalam komunikasi manusia mencerminkan pertumbuhan dari sistem kategori yang  digunakan untuk menganalisa fungsi komunikatif dan lebih mencerminkan perhatian yang khusus serta unik dari setiap peneliti dari pada suatu pengkajian paradigmatic mengenai fenomena komunikatif yang sebagian besar dilakukan oleh masyarakat ilmiah.
Prinsip-prinsip pragmatika antara lain,

1.      Pokok-pokok teori system
a.       Prinsip ketidakmungkinan Dijumlahkan
Sebuah definisi system sebagai suatu totalitas yang berfungsi keseluruhan karena adanya saling ketergantungan dari bagian-bagian. Ketidak mungkinan perjumlahan dan keseluruhan hanya merupakan dua sisi dari mata uang yang sama, yakni keseluruhan berarti bahwa system itu berlainan dari jumlah objek atau komponen yang secara bersama-sama membentuk system yang bersangkutan.
b.      Prinsip Keterbukaan
System yang terbuka mempunyai daerah perbatasan yang  dapat di tembus, yang memungkinkan perputaran yang cukup dengan lingkungan system tersebut. Karakterisitik lain dari system yang terbuka adalah makin menigkatnya kompleksitas, yakni diferensiasi fungsi.

2.      Pokok-pokok teori informasi
a.       Pilihan dan ketidak pastian
Salah satu karakterisitik yang memisahkan manusia sebagai suatu spesies yang unik di antara dunia hewan adalah kemampuan manusia menentukan pilihan. Hanya manusia yang memiliki kemampua untuk mengonseptualisasikan rentangan alternative, mengevaluasi nilai relatifnyakonsekuensi dari masing-masing alternative, dan kemudian memilih salah satu dari alternative tersebut.

b.      Redundansi dan kendala
Sifat informasi dalam pengertian system sosial yang mengolah informasi, mengemukakan bahwa system lebih menangani peristiwa daripada objek material. Sebagai kejadian dalam waktu, peristiwa saling di asosiasikan satu sama lain dalma arti urutan kronologis . karenanya, ketidakpastian itu dihubungkan dengan apakah suatu peristiwa itu terjadi atau tidak, atau akna terjadi pada tingkat ekspetasi tertentu.

3.      Penerapan komunikasi Manusia
a.       System sosial
Fungsi pertama adalah konseptualisasi komunikasi sebagai aktivutas manusia dan jangan dikacaukan dengan perangkat keras komunikasi. Fungsi yang kedua adalah sifat sosial komunikasi adalah memusatkan perhatian pada pengolahan informasi pada tingkat system itu dan tidak pada tingkat subsistem yakni seorang individu.

b.      Perilaku
Apabila individu menjadi subsistem dalam fokus system sosial, maka organisasi hierarki system memainkan peranannya.

c.       Pola-pola interaksi yang berurutan
Sifat hubungan bergantung kepada pungtuasi urutan komuikasi antara para partispannya. Pungtuasi ini semata-mata menunjukkan pengelompokkan unsur-unsur ke dalam pola yang telah di kenal.

d.      Dimensi Isi dan hubungan
Walaupun aspek isi dan hubungan dari komunikasi itu dianggap sebagai dimensi dan karenanya bersifat saling keterhantungan antara satu dengan yang lain secara tidak terpisahkan, kedua aspek ini dapat diamati sebagai kualitas tindakan atau interaksi yang sama secara analitis berbeda.


Di Susun Oleh :

Ardianto 2015230068
Fazar sandria perkasa 2015230022
Afriansyah 2015230061
Weldi piktorinus 2015230087
Susana Evelyn Sareng 2015230123
luvne.com tipscantiknya.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com